Tahaddus Bin Ni'mah, Cinta untuk Maiyah

Oleh: Hartono Basingkem

Maiyah adalah jawaban solusi permasalahan negeri ini untuk era mulai tahun 2000 hingga era milenial muncul sekarang. diakui atau tidak oleh seluruh elemen bangsa Indonesia, Maiyah sudah banyak memberi peran memecahkan masalah bangsa ini. sebagaimana dulu lahir Muhammadiyyah dan juga Nahdlotul Ulama yang saat itu zaman penjajahan Belanda diatas era tahun 1900 menjadi solusi bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan Belanda. 


Maiyah lahir disaat bangsa Indonesia mengalami pemimpinnya saling curiga saling menjatuhkan satu sama lain, golongan satu menjatuhkan golongan lain, budaya indonesia yang mulai tergerak oleh budaya luar, saat rakyat mulai kehilangan kepercayaan kepada pemimpin, disaat rakyat selalu dibohongi oleh pemimpinnya sendiri dan disaat terjadi dismoralisasi di berbagai elemen. 


Maiyah membangkitkan kembali untuk hidup saling mencintai secara sejati dalam konteks kemanusiaan maupun kenegaraan. Maiyah mencoba mengembalikan jati diri bangsa Indonesia kepada karakter asli bangsa Indonesia yang sebenarnya sebagaimana nenek moyangnya yang merupakan orang-orang hebat. Kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia ini bisa dilihat dari peninggalan yang ada seperti Candi Borobudur salah satunya. 


Candi Borobudur adalah salah satu saksi nyata bahwa leluhur bangsa Indonesia memiliki peradaban yang luar biasa. Dari sisi arsitektur apakah pemerintah Indonesia mampu membuat karya yang menyamai Borobudur? Dari sisi kualitas apakah pemerintah Indonesia mampu menyaingi membuat proyek yang bisa bertahan hingga berabad-abad seperti Borobudur? Jangan kan bertahan berabad-abad, proyek negara saat ini banyak yang belum selesai sudah bermasalah entah itu terbelit masalah korupsi atau yang lainnya hingga akhirnya mangkrak. 


Maiyah mencoba mengembalikan kemurnian kepemimpinan bangsa sebagaimana leluhurnya. Borobudur dibangun hingga memakan waktu 75 tahun, di zaman sekarang adakah proyek yang berkelanjutan hingga memakan waktu melebihi setengah abad? apalagi dengan kepemimpinan yang hanya memiliki masa 5 tahunan setelah itu disibukkan dengan memilih kembali pemimpinnya yang kenyataannya diwarnai pertengkaran satu sama lain. apalagi dengan model pemilihan pemimpin yang membutuhkan biaya besar untuk maju menjadi pemimpin memaksa kepemimpinan menjadi model industri baru yang tentunya menghitung berapa modal dikeluarkan dan berapa neraca keuntungan yang bisa diperoleh? 


Borobudur dibangun dengan melalui masa kepemimpinan raja yang berganti-ganti karena proses pembangunan memakan waktu lama. raja yang berikutnya memimpin melanjutkan kembali proses Borobudur yang digagas raja sebelumnya. disini bisa kita lihat betapa pemimpin tidak berfikir membuat proyek yang bisa menguntungkan di masa kepemimpinannya saja, tapi membuat proyek yang menguntungkan anak cucunya hingga masa sekarang zaman negara indonesia. 


Maiyah lahir untuk kembali membangkitkan dan melahirkan pemimpin yang tidak mencari keuntungan saja selama masih bisa berkuasa. Maiyah membangun keberanian generasi yang siap berfikir untuk anak cucu nya kelak. Maiyah mengajak pemimpin bangsa ini berani membuat sesuatu yang manfaatnya bisa dirasakan anak-anak cucunya kelak sebagaimana kerajaan syeilindra membangun Borobudur yang masih memiliki banyak manfaat dari sisi ekonomi sosial maupun budaya oleh rakyat Indonesia. 


Maiyah adalah jawaban atas permasalahan bangsa saat ini. Maiyah adalah sebuah kebenaran untuk saat ini. namun sebagai pelaku Maiyah mari tetap kita bangun rasa berendah hati, Maiyah bukan satu-satunya kebenaran yang ada saat ini. mari tetap bersadar diri bahwa masih ada yang murni diluar Maiyah yang sangat mungkin yang diluar itu tidak bersedia menampilkan dirinya. 


Jangan sampai ajibah - ajibah Maiyah yang ada malah menjadikan kita menjadikan kita takabur, jangan sampai ajibah Maiyah menjadi penglulu allah atas kesombongan kita yang timbul atas rasa paling baik paling benar. mohon maaf saya sangat mencintai Maiyah karena Maiyah menjadikan diri ini kuat, Maiyah adalah universitas kehidupan saya yang sangat saya cintai. ini Tahaddus bin ni'mah ku untuk Maiyah ku. mohon maaf cak fuad, mohon maaf cak Nun kalau tulisan ini terlalu lancang. ini adalah bagian dari cintaku. 



*Artikel ini ditulis untuk dikirim ke progres sebagai jawaban atas permintaan progres kepada seluruh simpul untuk menuliskan tadaddus bin ni’mah atas Maiyah.


0 komentar:

Posting Komentar