Wushul

Pambuko Rutinan Sanggar Kedirian Edisi 27 Juli 2023 

Kurang lebih satu tahun Mbah Nun mencetuskan teks Tawashshulan untuk anak cucu jamaah Maiyah. Setahu kami sejak April 2022 Tawashshulan mulai dilaksanakan di Kadipiro oleh Mbah Nun dan Kiai Kanjeng, dan teks Tawashshulan tersebut mengalami beberapa kali penyempurnaan oleh Mbah Nun. Sekarang ini sudah sangat banyak simpul Maiyah di berbagai kota di seluruh Nusantara yang membuat rutinan Tawashshulan.

Mbah Nun sering menyampaikan bahwa Tawashshulan ini bermaksud ngemis kepada Allah Swt sebagai pemilik tunggal seluruh alam semesta termasuk diri kita ini. Hal itu juga terkait erat dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Mbah Nun, baik dalam ber-muwajjahah dengan jamaah Maiyah maupun tulisan beliau di website caknun.com yaitu Tadabbur Surat al-Fatihah. Tawashshulan merupakan implemetasi ayat-ayat al-Fatihah, "arrohmanir rohiim, maliki yaumiddiin, iyyakana'budu wa iyyaka nasta'in." Kita meneguhkan diri dengan keimanan kita dan syahadat kita kepada Allah dan Rasulullah. Kemudian kita sujud mengemis dengan ucapan, "Hanya kepada-Mu (Allah) kami menyembah, dan hanya kepada-Mu (Allah) kami mohon pertolongan."

Di dalam kita mengemis kepada Allah tersebut hati kita senantiasa mengharap "ihdinashshirothol mustaqiim, shirotolladzina an'amta 'alaihim, ghoiril maghdhubi 'alaihim waladzolliin."

Beberapa waktu lalu kabar mengenai kondisi Mbah Nun yang harus beristirahat di rumah sakit tentunya membuat anak cucu jamaah Maiyah khawatir. Ditambah lagi adanya banyak berita hoax yang beredar di media sosial yang entah dari mana sumber berita tersebut membuat kita semua semakin khawatir. Namun, kita anak cucu jamaah Maiyah selalu diajarkan Mbah Nun untuk berhusnuzan kepada Allah Swt. Kondisi Mbah Nun saat ini harus kita sikapi juga dengan landasan husnuzan. 

Banyak kita dengar kisah perjalanan spiritual para wali Allah yang mana hal itu dikenal dengan istilah wushul. Wushul, menurut Pak Bustanul, guru kami teman-teman Sanggar Kedirian memiliki akar kata yang sama dengan Tawashshul. Kami berprasangka, Mbah Nun mengajak kita untuk Tawashshulan secara terus menerus, dan bisa jadi, dari kesungguhan dalam Tawashshulan itu, bahwa Mbah Nun sekarang ini sedang mengalami perjalanan wushul.

Namun kita juga tidak boleh sembrono dalam memahami suatu peristiwa termasuk berkaitan wushul ini. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan wushul? Wushul itu peristiwa dari hamba-Nya kepada Allah ataukah dari Allah ke hambaNya?

Isro' Mi'roj itu perjalanan Kanjeng Nabi Muhammad SAW sedangkan wushul perjalanan yang mirip itu (Isro' Mi'roj), tapi bagi manusia kekasih Allah selain nabi. Mbah Nun bagi kami sedang menjalani proses wushul.

Majelis Masyarakat Maiyah Sanggar Kedirian pada bulan Juli ini akan mengeksplorasi tema wushul tersebut. Mari sinau bareng, melingkar bersama dengan landasan husnuzan dan waspada.
Continue reading Wushul

Sujudnya Muhammad: Menghayati Makna dalam Adzan

Reportase Rutinan Sanggar Kedirian dengan tema Sujudnya Muhammad, 23 Juni 2023


Di salah satu sudut kampus Universitas Tribakti, malam itu terasa begitu dingin. Namun, di tengah dinginnya udara, terdapat kehangatan yang memancar dari dulur-dulur Sanggar Kedirian. Mbah Bus mengawali pembahasan Barzanji kali ini dengan men-tadabbur-i adzan. Adzan dan iqomah merupakan kalimat ilahiyah pertama kali yang diperkenalkan kepada bayi agar potensi diri seorang bayi berkembang secara optimal.

Kalimat pertama dalam adzan adalah "Allahu akbar" yang berarti "Allah Maha Besar." Mbah Bus menjelaskan bahwa melalui kalimat ini, kita diperkenalkan pada hubungan vertikal yang menunjukkan kebesaran Allah. Dalam kesederhanaan ungkapan ini, kita disadarkan akan keagungan dan kekuasaan-Nya yang melingkupi segala sesuatu.

Mbah Bus juga mengungkapkan pemahamannya tentang kalimat-kalimat lain dalam adzan. "Syahadat kepada Allah" adalah kesaksian akan keesaan-Nya, sedangkan "Syahadat kepada Kanjeng Nabi Muhammad sebagai utusan Allah" adalah pengakuan akan peran dan kepemimpinan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah yang terakhir.

Selanjutnya, Mbah Bus menyoroti kalimat "Hayya 'alassholah" yang mengajak kita untuk datang kepada sholat. Dia menjelaskan bahwa kalimat ini mengingatkan akan pentingnya menjaga keteraturan dalam menjalankan kewajiban kita. Sholat merupakan bentuk ibadah yang memiliki makna yang mendalam dan memerlukan kedisiplinan dalam melaksanakannya.

Mbah Bus juga memaparkan pesan di balik kalimat "Hayya 'alal falah" yang mengajak kita untuk mencapai kesuksesan. Namun, dia menegaskan bahwa dalam mencapai kesuksesan, kita tidak boleh melihat orang lain sebagai pesaing, melainkan sebagai mitra dalam perjuangan menuju kemenangan bersama.

Kalimat terakhir dalam adzan, "La ilaha illallah," menurut Mbah Bus, mengajarkan bahwa kemenangan sejati hanya dapat terwujud melalui konsensus bersama untuk meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Ini adalah prinsip tauhid yang menjadi dasar utama dalam ajaran Islam.

Mbah Bus juga mengingatkan bahwa meskipun Nabi Muhammad memiliki derajat yang tinggi, beliau tetap menyadari posisinya sebagai seorang 'abdu (hamba) Allah. Hal ini menggambarkan rendah hati dan kesadaran akan keagungan Allah.

Kang Zakaria menambahkan penjelasan perihal sujud. Sujud dalam sholat merupakan wahana untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dalam sujud, kita bisa mencapai taqarrub ilallah (kedekatan dengan Allah) dengan memahami dan menghayati makna "wasjud waqtarib" (sujud dan mendekatlah).

Kang Zakaria lalu mengutip pemikiran dari Imam al-Ghazali. Menurutnya, sujud adalah momentum terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Imam al-Ghazali juga menjelaskan bahwa orang yang mampu menikmati manisnya sujud akan merasakan kedekatan yang kuat dengan Allah. Dalam sujudnya, mereka melampaui jarak dan memahami keagungan Allah.

Kang Zakaria juga menekankan bahwa ciri-ciri sholat yang diterima adalah pelakunya tidak hanya menghindari maksiat, tetapi juga benar-benar tidak menyukai maksiat tersebut. Ini menandakan bahwa seseorang telah mencapai tingkat kesucian dan ketakwaan yang tinggi.

Adzan bukan hanya sekadar panggilan untuk sholat, tetapi juga mengandung pesan-pesan yang mendalam dan bermakna bagi kehidupan seorang Muslim. Dengan men-tadabbur-i adzan yang mendalam, kita dapat memperoleh kebijaksanaan dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya dalam setiap sujud kita.


Continue reading Sujudnya Muhammad: Menghayati Makna dalam Adzan