Barokah Kopikiran

Pambuko Sanggar Kedirian 13 Juli 2017 

Kaya dalam kemiskinan, terang dalam kegelapan. Kaya jadi satu dalam miskin dan terang kok jadi satu sama gelap. Sepertinya kata ini suatu yang tidak mungkin terjadi.

Tapi dalam kehidupan, kata bijak yang diajarkan oleh Cak Nun itu menjadi daya kekuatan hidup yang luar biasa. Dalam kemiskinan ternyata kita bisa meraih kekayaan sejati, dalam kegelapan kita bisa menemukan cahaya. Pemikiran Cak Nun ini sangat mengajak ke makna hidup yang barokah. Barokah yg diawali dari pemikiran, pemikiran yang mengantarkan kepada barokah.

Dari pemikiran yang Bahasa Jawanya "soko" pikiran atau disingkat "ko" pikiran, kemudian dijalankan dalam kehidupan sehingga barokah itu bisa menyapa kita, barokah menemani kita.

Sanggar Kedirian di bulan ini mengajak ber-assalamu’alaikum bersama melingkar dalam perjalanan Tema “Barok Ah ☕ Kiran” pada: 

hari/tgl : Kamis, 13 Juli 2017

pukul : 20.00 WIB

tempat : GNI, Kota Kediri, Jawa Timur

(Atas anjuran Ustadz Bustanul Arifin khusus bulan ini diajukan sehari untuk menjadi satu paket Ramadhan-Syawal, bulan selanjutnya kembali Jumat malam Sabtu Legi)

Tentunya semoga Kanjeng Kustik dalam kondisi barokah sehat sentosa kembali bisa menemani dulur-dulur Sanggar Kedirian.

Barokah juga berlimpah kepada Ustadz Bustanul Arifin yang akan menemani dulur-dulur sebagai juru kunci pintu keilmuan Sanggar Kedirian dalam rutinan bulan ini.

Semoga semua dulur-dulur Sanggar Kedirian dan semua yang membaca catatan ini diberikan barokah kesehatan serta rejeki sehingga ditakdirkan Alloh untuk hadir melingkar adu dengkul dalam Rutinan Sanggar Kedirian.

Amin Amin Amin.

Al-Fatihah.

Continue reading Barokah Kopikiran