Pambuko rutinan Sanggar Kedirian 27 September 2019
Ya ki, sinau bareng ya... Kebiasaan kita kan agak serampangan dalam menghimpun informasi. Ambil contoh dengan mudahnya kita menerima informasi dari FB, Twitter, IG, pun WA. Kemudian terlalu terburu-buru memprosesnya; memasukkan ke dalam kotak benar dan salah pada hati dan pikiran kita. Yang sekiranya sesuai dengan angan itulah kebenaran informasi, sementara yang tidak sesuai dengan angan bukan informasi yang kita harapkan.
Dengan segala macam variabel niatan batin para pengunggah informasi, tujuan konten yang ada di media sekiranya perlu diragukan. Ini bukan menyoal kevalidan berita, keaslian gambar dan videonya loh. Jika kita mau teliti sebenarnya banyak sekali kesengajaaan mendistorsi informasi. Misalnya demo yang sedang hangat baru-baru ini. Kita ikut nggrubyug. Dengan mudahnya kita pun ikut melupakan kejadian tempo hari. Kira-kira ada apa?
Di sinilah kiranya kita perlu mempertanyakan motif yang melatarbelakangi tujuan awal informasi itu dikembangkan, kemudian dibaliknya-balik informasi itu apakah tujuan sesungguhnya yang menjadi sebab utama sebelum awalnya dan awal sebelum sebab utamanya. Singkatnya, segala tujuan diadakannya suatu informasi. Sebab, hampir semua informasi yang terkait dengan kenegaraan itu tak sekedar "informasi". Semua sistem atau regulasinya sudah auto participate diluar dugaan kita semua.
Oleh sebab itu unen-unen simbah kita, mirsani klawan teguh tegen, rigen mugen lan tatas titis perlu kita selami agar tidak salah mengambil langkah. Alih-alih memahami informasi yang beredar luas di luaran, memahami diri sendiri wae kita masih gagal. Yang disebut terakhir adalah titik pijak kita untuk memulai tema “Niti Priksa Lampah II”.
Sanggar Kedirian, 27 September 2019 Pukul 20.00 WIB di Taman Hutan Joyoboyo Kediri. (Zakaria)