Pande Me

Pambuko Rutinan Sanggar Kedirian 20 November 2020

Tujuh bulan selama pandemi Covid-19 ini melahirkan berbagai macam rutinitas baru yang oleh kegagapan peradaban modern disebut era "New Normal". Padahal jauh sebelum pandemi sejatinya setiap hari, setiap jam, bahkan setiap berdetaknya jantung kita adalah kematian dan detak berikutnya kita akan lahir kembali. Makna “kelahiran" adalah pengalaman saat kita berada pada kesadaran spiritual, hari ini adalah diri kita yang baru yang tidak sama dengan diri kita yang kemarin. Evolusi ini akan terus berlangsung dalam berbagai skala tranformasi. Namun karena keterbatasan pemahaman kita pada suatu nilai membuat semua hal yang kita lihat, dengar, rasakan dan alami ini belum berada dalam titik kesadaran spiritual, terlebih intelektual. 


Transformasi Diri

Di tengah pandemi ini ada baiknya jika meluangkan waktu dan tenaga sejenak; tuma'ninah sembari memberi makna dengan nalar dan rasa; menempa "besi" dalam diri agar lebih bermanfaat dan  sedangkan harapan kita adalah menjadi ”Pande Me” karena kepiawaian kita mengenali diri.


Kecanggihan teknologi yang pesat, salah satu hasilnya adalah manusia kehilangan dirinya dan manusia menjadi luntur kemanusiaanya. Selain itu, terlebih merasa bahwa diri lebih dibanding dengan orang lain yang akan justru menjerumuskannya ke dalam jurang kesombongan. Tak jarang harapan yang kita inginkan dari orang lain malah menjelma menjadi tuntutan. Dan sejatinya pertarungan sesungguhnya terjadi di dalam alam diri manusia sendiri. Pertarungan yang sesungguhnya maha dahsyat.


Juga menjadi tuan rumah diri sendiri adalah bagian penting bagaimana seharusnya kita mengenali diri kita sendiri, mengetahui potensi dalam diri kita sendiri untuk kemudian kita sendiri, memaksimalkan dan mengevaluasi hal itu, sehingga kita menjadi manusia yang mandiri dengan berbekal keahlian dan potensi diri kita itu.


Dengan mekanisme "khalifah" yang diciptakan oleh Allah, Allah sendiri memang menghendaki agar manusia berdaulat atas dirinya sendiri. Manusia secara fitrahnya adalah mandiri, sementara fakta hari ini mayoritas manusia menjadi bukan dirinya sendiri.


Laboratorium Kedirian

Dengan adanya Sanggar Kedirian ini kita bersama-sama menjadikan forum Sinau Bareng ini untuk menemukan jati diri kita masing-masing. Untuk menemukan siapa kita dan bagaimana seharusnya kita bersikap dalam kehidupan ini. Konsep keseimbangan yang ditawarkan oleh Sinau Bareng adalah mekanisme yang juga harus terus-menerus kita asah, sehingga pada akhirnya kita akan mampu menemukan kedaulatan dalam diri kita sendiri. Kita menjadi diri kita sendiri, bukan menjadi orang lain yang bukan diri kita. Sehingga karunia bagi manusia adalah selalu menemukan hal yang "alhamdulillah". Kita hari ini adalah diri kita yang "alhamdulillah" yang tidak sama dengan kelakuan diri yang "astagfirullah" kemarin.


Continue reading Pande Me