Pada rutinan bulan lalu, kita telah membahas Al-barzanji Aththiril-1 berlanjut Aththiril-2. Edisi kali ini merupakan series dari tema bulan lalu. Apakah akan dilanjutkan sampai Aththiril-19? Wallahu A'lam.
Aththiril-3 berisi segala suasana menjelang kelahiran Nabi Muhammad. Kelahiran Nabi yang sudah dinanti oleh seluruh makhluk. Kaum Jin berbahagia, tumbuh-tumbuhan berbuah dengan lebatnya, hewan-hewan yang dapat berbicara dengan fasih. Sementara manusia terbagi menjadi dua. Ada yang mengharapkan kelahiran Nabi sebagaimana kaum yang mengimani kitab terdahulu. Ada pula yang menyangkal kelahirannya sebagaimana Raja Abrahah yang tidak mau tertandingi kekuasaannya di Jazirah Arab.
Informasi tentang kelahiran Nabi ini berasal dari kitab-kitab dan shuhuf-shuhuf terdahulu. Juga dari kegelisahan zaman yang ditandai dengan tidak adanya pembaharu sejak zaman Nabi Isa diangkat ke langit.
Pembahasan beranjak ke Sholawat Asyghil. Mbah Bus mengibaratkan Sholawat Asygil sebagai "gaman" agar kita tidak sampai didholimi oleh orang lain. Oang Jawa biasa menyebutnya "sluman-slumun-slamet".
Seperti biasa, dalam sinau bareng selalu ada sesi tanya jawab. Kang Gatot bertanya tentang mukjizat. Jawaban Mbah Bus ialah mukjizat biasanya datang saat seseorang mengalami ketidakberdayaan, sangat pasrah, tentunya dengan didahului oleh usaha, eling lan waspada. Insya Allah akan di-ijabahi keinginannya. Itulah mukjizat.
Pembahasan beralih ke topik nasab, sebuah topik yang sering dibicarakan di media sosial akhir-akhir ini. Sebagaimana nasab Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah yang masih saudara, sebenarnya kalau dirunut kita masih mempunyai kemungkinan saudara. Akan tetapi sejak pemerintahan kolonial berkuasa, tepatnya pasca-Perang Diponegoro, semua catatan nasab Bangsa Indonesia ditiadakan.