MEMANUSIAKAN MANUSIA

Mukadimah Sanggar Kedirian 1 September 2023

Manusia adalah makhluk multi potensi yang dibekali dengan akal dan budi pekerti, maknanya manusia berkehendak apapun untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ia hadapi. Manusia sebagai makhluk individu yang memiliki latar belakang pola pikir dan perilaku pribadi, juga mampu menjadi makhluk sosial saat berinteraksi dengan orang lain. Manusia dititahkan oleh Allah SWT dalam empat peran, sebagai makhluk, sebagai insan, sebagai khalifah, dan sebagai abdullah.

Sejatinya manusia memiliki dua sisi, sisi baik dan buruk menurut kaidah pribadi, kaidah umum dan ketentuan hukum beragama. Namun, dalam menjalankan perannya, tidak jarang manusia lupa untuk memanusiakan diri sendiri dan memanusiakan orang lain. Sering kita dengar di berbagai media masa tentang kasus-kasus yang dianggap tidak manusiawi yang dilakukan oleh manusia. Sebagai contohnya adalah kasus pembunuhan, intoleransi, eksploitasi, dsb. Hal tersebut disebabkan karena adanya kecondongan di antara segala sisi yang ia miliki, sehingga output yang ia hasilkan bisa jadi akan dimaknakan lain oleh manusia lain.

Dalam kitab Maulid al-Barzanji attiril ke-6, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad Saw. pernah disusui oleh beberapa orang dari berbagai suku setelah kelahirannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk memanusiakan manusia tidak memandang suku, ras, maupun agama, semua dilakukan dengan pandangan rahmatan lil alamin.

Lalu, bagaimana seharusnya manusia menjalankan perannya sebagai manusia yang memanusiakan manusia?

(Fathur)

0 komentar:

Posting Komentar